Adanya zaman emansipasi wanita merupakan suatu perubahan besar dan kebijakan yang baru akan kiprah perempuan dalam persaingan dengan dunia karir yang kini kesetaraan nya disamakan oleh kaum pria. Keberadaan perempuan saat ini mulai menunjukkan pilihan untuk berkarir. Ada penelitian yang menunjukkan bahwa “59 % perempuan mau berusaha mengembangkan pengetahuan atau keahlian untuk mencapai tujuan karir ”. Sebanyak 55 % data yang diketahui perempuan juga mengaku puas dengan tingkat kariernya.

Kini banyak perusahaan yang mendominasi sebagian besar karyawannya adalah kaum perempuan. Yang di antaranya bergerak di industri kecantikan dan Industri fashion. Di perusahaan tersebut tentu Anda akan menemukan fasilitas dan kebijakan yang memang dirancang untuk kaum perempuan. Namun bagaimana bila Anda bekerja di perusahaan yang tidak berbasis yang menghargai kinerja kaum perempuan? Bagaimana mengetahui bahwa kebijakan dan fasilitas perusahaan tersebut sangat melindungi hak-hak perempuan sebagai pekerja?

Perempuan berhak Memegang Jabatan Tinggi

Karyawan perempuan diperlakukan sama dengan karyawan pria, kemampuan dan performa dikantor mendapatkan hak- hak yang sama diperusahaan. Tidak adanya meremehkan atau tidak menghargai akan kinerja perempuan. Perusahaan yang ramah perempuan yang dalam arti sebenarnya, juga akan mendorong karyawan perempuan untuk berani menerima tantangan dalam berkarir, dan diberi kesempatan untuk menempati posisi jabatan penting.

 

Kebijakan Harus Sesuai dengan Nilai-nilai Perempuan

Jan Shubert, seorang associate director untuk Babson College’s Center for Women in Leadership, mengatakan, lebih banyak perempuan di jajaran top-level menandakan lingkungan kerja yang lebih baik bagi perempuan. Namun, perhatikan juga bagaimana kebijakan yang dilakukan. Jika atasan Anda tidak menganut nilai-nilai yang menghargai kinerja perempuan , dan tidak bersedia mengakui kebutuhan individu dan hak- hak nya, berarti konsep ramah perempuan di perusahaan tersebut baru sekadar wacana belaka.

Karyawan Wanita diberi Jam Kerja yang Fleksibel.

Sebagian Karyawan perempuan saat di kantor lebih sering meminta izin untuk bekerja setengah hari. Karyawan lain seharusnya tidak menjadikan suatu kecemburuan sosial. Perusahaan yang menghargai hak perempuan pasti akan mengizinkan jam kerja yang fleksibel, Walupun mendapat izin dari kantor.sebaiknya anda tetap profesional bekerja mengerjakan pekerjaan dengan tuntas dan selesai